Hilangnya pesawat Air Asia QZ8501 pada Ahad (28/12) bisa
menjadi ancaman bagi pariwisata negara-negara Asia Tenggara khususnya
Indonesia.Agen perjalanan dari Cina ke Indonesia mengatakan pada Selasa (30/12)
bahwa banyak wisatawan Cina yang menunda perjalanannya ke Indonesia menyusul
hilangnya pesawat QZ8501 tersebut.
Salah satu agen di Kota Wenzhou, Cina mengatakan banyak
wisatawan yang membatalkan Air Asia tujuan Bali untuk tahun baru imlek pada
Februari mendatang. Meski demikian, salah satu agen bermarga Zhang di Kota
Guangzhou mengatakan bahwa tragedi ini hanya berpengaruh terhadap penerbangan
maskapai Air Asia, sedangkan untuk penerbangan dengan maskapai lain tidak
memiliki pengaruh yang besar.
Windy Ng, seorang manajer pemasaran di Hong Kong percaya
bahwa kasus yang menimpa Air Asia hanyalah sebuah kecelakaan dan musibah.Dia
tetap yakin dengan sejumlah maskapai lainnya terkait insiden hilangnya pesawat
tersebut. "Tapi setelah serangkaian insiden yang menimpa maskapai
Malaysia, saya mungkin berpikir dua kali sebelum melakukan pemesanan saya untuk
perjalanan berikutnya jika saya memiliki pilihan lain," ujarnya,
dilansir Market Watch, Rabu (31/12).
Wisatawan Cina sendiri menjadi aset penting bagi sejumlah
negara-negara Asia Tenggara. Yang Jinsong, Peneliti di Akademi Pariwisata Cina
memperkirakan wisatawan Cina ke sejumlah negara lain akan melampaui angka 100
juta orang pada 2014 dari tahun sebelumnya 98 juta wisatawan. Ia meyakini pada
2020 nanti, wisatawan Cina yang keluar negeri akan mencapai angka 200 juta.
Menurut Data Konsultan Penerbangan Cina (OAG), pemesanan
tiket dari Cina ke Malaysia sendiri naik sekitar lebih dari seperlima dibandingkan
dengan 2012 lalu. Sedangkan penerbangan ke Thailand meningkat menjadi 50 persen
dari tahun lalu. Namun, tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airline dalam
perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dan kekacauan politik di Thailand
menyebabkan turunnya pemesanan tiket penerbangan kedua negara tersebut pada
Juli lalu.
Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara Asia
Tenggara seperti Thailand dan Malaysia menjadi tujuan favorit wisatawan
Cina.sedangkan, Indonesia adalah tujuan favorit diluar kedua negara tersebut.
Otoritas Pariwisata Cina mengatakan bahwa sekitar satu juta warganya berkunjung
ke Indonesia pada tahun ini.
Angka tersebut melonjak tajam dari sebelumnya yang hanya
mencatatkan 40 ribu wisawatan pada 2002 lalu. Namun, insiden hilangnya Pesawat
Air Asia QZ8501 diyakini OAG akan memiliki dampak meski tidak terlalu besar
atas kunjungan wisatawan Cina ke Indonesia
NAMA:
ABD. AZIS
NIM
: 01113137
Tidak ada komentar:
Posting Komentar